Single post

Anekdot Qurban

Cerita ini hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan

qurban

Seperti biasa, setiap pagi Pak Ogah berdagang kambing dan sapi di pinggir jalan raya dekat masjid Al-Ikhlas.

Pak ogah adalah seorang pengusaha sapi dan kambing yang terkenal sukses di wilayah tersebut. Ia pun baru saja membeli smartphone baru yang harganya 2jt dan baru latihan menggunakannya.

Si embe, Si embi, dan Si emo merupakan hewan yang diperjualbelikan oleh Pak Ogah.
Si embe dan Si embi adalah sepasang kambing yang sedang cinlok alias cinta lokasi di kandang Pak Ogah.

Sedangkan Si emo adalah sapi jomblo yang baru saja ditinggal mati kekasihnya Si emi karena digiling untuk dibuat bakso.

Tiba-tiba terdengar suara dari pengeras masjid Al Ikhlas

“ckek, ngiiinggg.., ehm, ehm,..
Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatu,
Pengumuman-pengumuman,
kami dari panitia qurban desa suka suka, saat ini sedang membuka stand penerimaan qurban di depan masjid Al-Ikhlas.
Bagi bapak-ibu, saudara-saudari yang ingin berqurban, bisa mulai menitipkan qurbannya kepada kami hari ini. Kami tunggu dari jam 10.00 pagi sampai jam 15.00.
Terimakasih. Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.
ngiiingg.. cklek”

Mendengar pengumuman itu, pak ogah pun bergumam dengan bahasa manusia, “Duit punya gue, enek aja! ogah deh…”

Kemudian, Si embe pun nyeletuk, “embe… embe…, embee…”

rupanya, Si embe sedang berbicara kepada si embi dan si emo dengan bahasa hewan yang artinya, “Liat tuh sob! orang itu pelit banget ya”

Ternaya para hewan mampu memahami bahasa manusia.

gak mau kalah, Si emo pun ikut komentar, “emooo.., emoo.., emo,..”

yang artinya, “bener tuh, ngak kayak kita-kita. Ngorbanin jiwa dan nyawa aja kita ikhlas”

si embek dan di embik pun menyahut,
“eeembeeek..”
“embiiikk…”

yang artinya

“eciyeh”
“ampun deh”

Karena gak paham bahasa hewan, Pak ogah pun masih asyik latihan pencet geser touchscreen smartphon barunya. Entah salah pencet atau memang sengaja, terdengarlah lantunan murotal dari smartphone Pak ogah

“إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (١)فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (٢ ”

“sungguh kami telah memberikan karunia yang banyak kepadamu, maka shalatlah untuk Tuhanmu, dan sembelihlah kurban”

“embe.. embe…”
“kalo besok akang syahid di hari qurban, eneng rela kan?” tanya si embe pada kekasihnya Si embi.

“embii.. embii..”
“iya akang, asal ada rumah di syurga buat kita, eneng teh rela..” jawab Si embi dengan aqidah di hati yang telah mantap.

“emooooo…”
“apa sih” gumam si emo dengan sedih karena teringat dengan Si emi.

“embee… embee.. embe…”
“tapi neng bakal tetep setia sama akang kan?” tanya si embe pd Si embi.

“embi…(embbbb)”
“iya akang..(tapi gak janji sih)” kata si embi menyenangkan hati Si embe.

Si emo cuma bisa senyum manis melihat mereka berdua. si emo bangga dan bahagia punya teman seperti Si embe dan Si embi yang rela mengurbankan segalanya untuk syahid di jalan Allah. Nyawa, jiwa, dan juga cinta.

Bagaimana dengan KITA?

THE END

PESAN SPONSOR

Melihat fakta bila terjadi kesenjangan sosial yang tinggi di Indonesia, dan distribusi qurban yang tidak merata, Inshaallah setiap tahunnya, IMM Telkom menerima titipan Qurban untuk disalurkan di tempat-tempat terpencil, belum terjangkau, dengan daerah yang mayoritas penduduknya di bawah garis kemiskinan dan tidak mampu berqurban.

firman Allah Ta’ala:

(لِيَشْهَدُوا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ الأَنْعَامِ فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْبَائِسَ الْفَقِيرَ)

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[yaitu tanggal 10-13 Dzulhijah] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS. Al-Hajj [22]: 28)

by : IMM Telkom University

LEAVE A COMMENT

theme by teslathemes